Suaraselaparang.com, Lombok Timur - Menjelang berakhirnya pemerintahan Sukiman Azmy - Rumaksi (Sukma), sejumlah janji politik masih saja belum bisa terealisasi. Salah satunya terkait pembangunan rumah sakit di Desa Kotaraja.
Padahal pada tahun 2019 silam, pasangan ini dengan getol menjanjikan akan ada RS di Kotaraja. Akan tetapi, terhitung beberapa bulan berakhirnya masa jabatan Bupati Lombok Timur, janji tersebut mustahil terealisasi.
Hal tersebut mendapat sorotan dari salah satu tokoh Desa Kotaraja, H. Arwan. Dirinya mengatakan, janji kampanye Bupati terkait RS di Desa Kotaraja, terkesan seperti omong kosong.
"Pembuatan rumah sakit itu hanya omong kosong. Sekarang sudah tidak ada lagi anggaran untuk itu, dan bulan september ini masa kepemimpinannya berakhir," ungkapnya.
Politisi PDI-P itu juga menambahkan, Desa Kotaraja hanya menjadi lahan eksploitasi para pejabat. Sehingga, dengan kekesalannya itu, ia membuat selebaran dan menyebar di sejumlah Whatsapp group.
Berikut isi selebaran yang di sebarkannya.
" STOP EXPLOITASI KOTARAJA "
- Empat tahun yang lalu di Dusun Kedondong, H.Sukiman Azmy calon Bupati Lombok Timur di kala itu, berkoar menjanjikan, di Kotaraja Akan di bangunkan Rumah sakit Bertingkat dengan dr. Spesialis, eh.. ternyata omong Kosong, Lokasi RS itu kini mau di bangun penampungan air untuk di alirkan ke Selatan. Jangan biarkan desa Kotaraja jadi Korban Exploitasi Kebijakan. Kotaraja Bangkit !
Selanjutnya L.Hendra selaku perwakilan Pemuda Desa Kotaraja mengungkapkan hal yang sama bahkan bukan hanya RS saja yang di janjikan, Bupati juga berjanji akan membuat Islamic Center di Kotaraja yang bertujuan untuk membuat wisata religi dan penampungan jamaah Haji.
" Bukan RS saja yang beliau janjikan, namun akan di bangun Islamic Center yang lebih besar dari Mataram, tapi semua itu omong kosong".
Dirinya berharap Bupati menepati janji-janji yang sudah di janjikan kepada masyarakat khususnya Desa Kotaraja.
" Semoga ada solusi beliau menepati janji-janjinya khususnya di Desa Kotaraja".tutupnya.