Akankah Mata Air SPAM Selatan Menjadi Air Mata Masyarakat Desa Kotaraja ?

Akankah Mata Air Spam Selatan menjadi Air Mata Masyarakat Desa Kotaraja ?

Lombok Timur, Suara Selaparang - Pasca dilakukannya sosialiasi oleh Pemerintah Daerah di Desa Kotaraja terkait program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) wilayah selatan, sampai saat ini masih belum menemukan titik terang.

Pasalnya, sosialisasi tersebut terpaksa harus diakhiri karena ratusan masyarakat Desa Kotaraja menolak apapun alasan yang keluar dari Pemda terkait pembangunan SPAM wilayah selatan tersebut.

Kades Kotaraja, Lalu Supiandi saat mengklarifikasi dirinya terkait isu yang mengatakan dirinya mengantarkan Bapak Tuan Guru dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di kewilayahan Gubuk Baru Desa Kotaraja. 

Kades Kotaraja mengungkapkan bahwa itu merupakan isu yang di buat-buat oleh orang tidak bertanggung jawab atau HOAX.

"Saya tidak pernah membawa Bapak Tuan Guru untuk menghadiri acara peletakan batu pertama di lokasi pembuatan IPA. Dan Bapak Tuan Guru tidak ada sangkut pautnya dengan program SPAM selatan tersebut," ungkap Lalu Supiandi.

Selanjutnya ia meminta kepada Pemerintah Daerah supaya mata air yang menjadi kebutuhan masyarakat Desa Kotaraja terutama di bidang pertanian jangan diambil.

"Saya minta kepada Pemerintah Daerah, supaya mata air yang menjadi kebutuhan masyarakat Desa Kotaraja jangan diambil. Karena kalau di ambil mata air itu akan menjadi air mata bagi masyarakat Desa Kotaraja," terang Kades.

Terakhir Kades menghimbau kepada segenap masyarakat Desa Kotaraja supaya jangan bertindak anarkis dan menjaga kedamaian di Desa.

Sebelumnya di beritakan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lombok Timur, Dewanto Hadi dalam pertemuan tersebut mengatakan, proses pengerjaan proyek SPAM telah dimulai dua tahun yang lalu dengan tahapan proses perencanaan, identifikasi sumber air dan pada tahun 2023 telah dinyatakan layak untuk dibangun oleh pemerintah.

Proyek tersebut, terang Dewanto, akan mengairi 15.000 rumah dengan saluran pipa sepanjang 43 Km yang melewati enam kecamatan yakni, Sikur, Masbagik, Sakra, Sakra Barat, Keruak dan Jerowaru.


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama