( Suaraselaparang.com ), Selong - Anggota Komisisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Lombok Timur, melakukan aksi walk out saat Rapat Pleno Terbuka.t
Tindakan tersebut dilakukan saat rapat Pleno Terbuka rekapiltulasi penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilu 2024 yang digelar oleh Komuisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Timur.
Ketua Bawaslu Lombok Timur, Retno Sirnopati mengatakan aksi tersebut dilakukan karena tidak dapat menerima hasil rekapitulasi DPS yang disampaikan oleh KPU.
Hasil rekapitulasi yang disampaikan terang Retno, telah terjadi perubahan sehingga jumlah DPS sangat jauh berbeda dengan yang telah diplenokan sebelumnya di tingkat PPK.
"Kita tidak menerima, hasil rekapitulasi di 21 kecamatan 100 persen berbeda," Tegas Retno sesaat setelah meninggalkan ruang pleno, (05/04).
Ia lanjut menjelaskan, pleno merupakan forum terbesar untuk membahas rekapitulasi sehingga setelah pleno di PPK ditetapkan semestinya tidak ada perubahan apapun.
"Segela bentuk perubahan, penambahan atau pengurangan seharusnya pada forum resmi di Pleno, bukan setelah peleno", ucap Retno.
Karenanya, Bawaslu Lombok Timur, meminta dilakukan pleno ulang ditingkat PPK, karena perubahahan rekapitulasi di tingkat PPK dan KPU.
Dirinya juga menyebut perubahan rekapitulasi DPS tersebut tersebut tidak dapat dipertanggung jawabkan dan dengan tegas meminta Pleno ulang di tingkat PPK tersebut dilakukan dalam waktu 2 kali 24 jam kedepan.
"Rekomendasi Bawaslu wajib untuk ditindak lanjuti. dan jika tidak dijalankan maka ada mekanisme lain yakni penanganan pelanggaran" Tegasnya.
Dalam Rapat Pleno terbuka tersebut telah ditetapkan rekapitulasi dengan jumlah TPS sebamyak 4.010, jumlah pemilih laki-laki sebanyak 487, 452, pemilih perempuan sebanyak 510.092 dan total DPS 997.544. (SS)