Jelang Idul Adha, Populasi Ternak Lombok Timur Sangat Memadai

Idul Adha
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur, Ir. Mashyur

Lombok Timur, Suara Selaparang - Menjelang Idul Adha atau hari raya kurban, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur memastikan populasi Sapi siap potong sangat memadai.

Bahkan dengan tingginya populasi ternak dapat menyuplai Kabupaten lain,Demikian Dijelaskan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur, Ir. Mashyur menjawab Barbareto.com Selasa (13/06/2023). 

"Dengan kondisi kita di Lombok Timur sapi sangat siap dibeberapa sentra Sapi, bahkan siap menyuplai Kabupaten lain,"jelasnya.

Harga sapi sendiri lanjut Mashyur masih stabil menjelang hari kurban berkisar diangka 14 sampai 17 juta setengah, yang secara matematis tidak turun, hanya saja Permasalahan ditingkat lapangan jarang ditimbang, 

"Sebenarnya harga sapi tidak turun, namun ini kemudian yang menjadi permasalahan jarangnya penimbangan,"lanjutnya.

Sementara terkait kesiapan tenaga Kesehatan Hewan pada pelaksanaan kurban, Dinaskeawan sudah menerbitkan SK pengawasan sebelum dan sesudah pelaksanaan kurban terlebih beberapa bulan terakhir Indonesia khususnya Lombok Timur sudah dilanda wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

"Kami akan siagakan seluruh tenaga kesehatan di masing-masing UPT, dan untuk masyarakat dikala ada sapi siap potong tolong secepatnya dilaporkan ke UPT untuk diperiksa tingkat kesehatannya,"ujarnya.

Ditempat yang sama Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veterinar drh. Hultatang, memberikan tips dalam pelaksanaan dan pemilihan hewan kurban diantaranya : 

  • Syarat pertama tidak cacat 
  • Kemudian telinga tidak berlubang
  • Sehat
  • Dan tentunya sudah divaksin pertama kedua dan ketiga. 

Sedangkan tips untuk masyarakat yang menerima daging kurban adalah:

  • Apabila Masyarakat mendapatkan daging sebaiknya disimpan di dalam freezer. 
  • Jika dikonsumsi Langsung harus dimasak terlebih dahulu agar virus yang kemungkinan terkandung didalamnya. 

Lebih jauh dijelaskan Hultatang, secara klinis PMK memang tidak ada namun virus masih ada, karenanya masyarakat harus bijak dan teliti dalam pengelolaan daging kurban,"masyarakat kami harapkan agar memperhatikan hal-hal yang semestinya dalam pelaksanaan kurban, terutama dari segi kesehatannya,"pungkasnya.


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama